Jumat, 22 Oktober 2010

Gombalisasi SMS di Kalangan Ikhwan dan Akhwat

Hal yang sangat menarik salah satunya adalah menyimak romantika di dunia aktivis dakwah. Di antara sebegitu banyak yang memiliki komitmen perjuangan, ada juga beberapa yang suatu saat kadang tergelincir pada jebakan interaksi ikhwan-akhwat. Karena memiliki amanah yang sama, sesama pengurus harian lembaga, atau berada dalam satu bidang, bisa juga dalam satu kepanitiaan, membuat interaksi kerja menjadi lebih intens. Intensitas hubungan kerja itu suatu saat dapat menumbuhkan benih-benih simpati atau bahkan cinta di antara ikhwan dan akhwat. Hal ini bisa jadi fenomena yang wajar, karena cinta kepada lawan jenis itu fitrah manusia, katanya.

Tapi meski fitrah, tetap saja ada resikonya, terutama pada keikhlasan beramal, sehingga bila ada bibit riya’ dan ujub bisa menghanguskan pahala yang seharusnya didapat. Namun jika ternyata tidak dapat mencegah adanya perasaan seperti itu, ya harus berusaha menjaga keikhlasan, dan tetap simpati (simpan dalam hati). Apabila perasaan itu telah mewujud pada realisasi amal, baik lisan maupun perbuatan, maka tak ayal akan terjadi juga “gombalisasi” di sini. Sering seseorang ingin mengekspresikan atau menyampaikan perasaannya yang sedang membuncah karena cinta. Bagi aktivis dakwah, hal seperti ini mustinya disimpan rapat-rapat dalam lubuk hatinya, jangan sampai si "dia” memergoki adanya perasaan itu, Gengsi dong.

Namun suatu saat pertahanan itu bisa jebol manakala perasaan itu makin menjadi-jadi sedang keimanan dalam kondisi menurun. Maka lahirlah sebentuk perhatian pada si "dia”, baik berupa nasehat, tausiyah, pujian, menanyakan sesuatu (baik tanya beneran atau pun pura-pura bertanya hayoo…) atau sekadar menanyakan kabar. Entah itu lewat SMS, telpon, saat chatting, via e-mail … bisa juga dalam rapat koordinasi. Dari pengamatan, yang paling banyak terjadi adalah adanya gombalisme via SMS, kita sebut saja sebagai SMS gombal. Parahnya lagi penulisan kaidah huruf2nya pun tidak mengindahkan bahasa arab yan benar.

Kita simak contoh SMS-SMS ini..:

1. "Aslm. Apa kbr? Ukhti, ana sungguh kagum dgn semangat anti. Amanah anti di mana-mana namun semuanya bisa tetap tawazun. Anti benar-benar mujahidah tangguh. Tetep semangat ya Ukhti!

2. "Salut sama Ukhti! Anti sungguh militan. Hujan deras seperti itu datang rapat dgn jalan kaki. Jaga kesehatan ya. Ana nggak rela klo Anti sampai jatuh sakit…”

3. Akhwat: "Aww. Apa kabar? Akhi, sedang ngapain nih? Sudah makan belum? Jangan sampai lupa makan ya..”  
    Ikhwan: "Www. Alhamdulillaah, menjadi jauh lebih baik setelah Anti SMS ^_^. Ana sedang memikirkan seorang bidadari dunia yang begitu anggun mempesona. Hmm… ane belum makan, tapi dah gak terasa lapar klo ingat sama Anti…” Gubrak..!!
Kalau sms-sms tadi dikirim oleh sesama akhwat atau sesama ikhwan mungkin tidak jadi masalah, justru kedekatan ukhuwah yang akan terjalin. Tapi jika sms gombalisasi tadi dikirim dari ikhwan ke akhwat atau dari akhwat ke ikhwan..? Siapa yg bisa menjamin sms tadi benar2 ungkapan yg tulus, tanpa dilandasi secuil pun virus merah jambu..??

Ada yang lebih parah nih … kayak gini:
"Aww. Wah .. Anti makin terlihat anggun dengan jilbab biru tadi…”
"Assalaamu ‘alaikum. Apa kbr? Lama nggak kontak ya. Ane kangen ma suara Anti…”
" … Ane janji akan menikahi Anti setelah lulus nanti ….”

Tobaaatt..tobattt..., Aneh-aneh aja isi SMS-nya. !

Mungkin lebih banyak lagi SMS-SMS aneh lainnya yang belum terdeteksi. Hmm.. bagaimana reaksi si penerima? Ya bervariasi, ada yang cuek saja, ada yang merasa risih, ada yang membalas biasa, ada yang bertanya-tanya bin penasaran, ada juga yang suka dan berbunga-bunga, ada yang kemudian menaruh harapan.

Kita simak penggalan berikut…:
"Pada dini hari sekitar pukul dua pagi, suara berisik nada SMS membangunkan seorang akhwat dari perjalanan tidurnya. SMS dari siapa nih malam-malam gini, pikirnya. Serta merta dia buka SMS-nya, hah… dari seorang ikhwan, bunyinya: ”Wahai Ukhty, segera terjagalah dari mimpi indahmu, bangunlah dari peraduanmu, basuhlah wajah dan anggota tubuhmu agar bersinar di hari kemudian, bersujud dan bersimpuhlah kepada Allah, agungkanlah Asma-Nya. Niscaya Allah akan meridhoi langkah kita dan mengabulkan cita dan harapan kita.”

Sang akhwat tertegun, ngapain malam-malam begini si ikhwan itu ngirim SMS, kurang kerjaan aja. Dasar, sok perhatian! Meski bibirnya ngomel begitu,namun tanpa sadar jari-jari lentik akhwat itu mengetik balasan: "Jazakallah khairan, Akh. Jangan kapok tuk sering ngingetin ane ya…” .

Nah lo..,setali tiga uang deh !! Kalau setan sudah mencengkeramkan kuku-kukunya, maka tanpa sadar kita sudah masuk perangkapnya.

Coba dirasa-rasakan, apa SMS-SMS semacam itu tidak beresiko? Bagus sih sepertinya, membangunkan untuk sholat tahajud … tapi efek sampingnya bisa menimbulkan penyakit-penyakit hati. Bikin merajalelanya VMJ (Virus Merah Jambu). Waa.. kalau virus yang satu ini menyebar, bisa repot. Sulit nyari vaksin atau anti virusnya.

Bagi anda kaum akhwat..jika memang berniat mengirimkan sms-sms cinta untuk membangunkan saudaramu buat tahajud, untuk tilawah, dll..maka tengoklah daftar phonebook di hapemu. Bukankan masih banyak berjejer disana nama-nama saudari2mu muslimah yg perlu bimbingan dakwahmu..?

Pun bagi anda kaum ikhwan..jika memang berniat mengirimkan sms-sms cinta untuk membangunkan saudaramu buat tahajud, untuk tilawah, dll..maka tengoklah daftar phonebook di hapemu. Bukankan masih banyak berjejer disana nama-nama saudara2mu semuslim yg perlu bimbingan dakwahmu..?

Makanya… ingat, penyebab awal perlu dicegah, yakni adanya gombalisasi. Kalau si gombal dah nyebar, maka sedikit banyak korban bisa berjatuhan. Baik ‘lecet-lecet’ ringan maupun ‘luka’ berat. Bahkan nanti gak hanya berdampak pada hati, tapi juga fisik. Lha bayangin aja … kalau jadi gak enak makan, gak nyaman tidur karena tiap mau makan .. ingat dia, mau tidur … ingat dia, mau ngapain aja ingat dia, apa gak lama-kalamaan bisa kurus tuh? Trus …siapa korbannya? Siapa lagi kalau bukan kaum wanita/akhawat.

Mestinya paham dong gimana fitrah perasaan mereka. Mereka seneng dan suka bila diberi perhatian … bisa berbunga-bunga hatinya. Dan tipe cinta mereka (kebanyakan) adalah jatuh cinta sekali yang dibawa sampai mati, kayak Nurul dalam novel AAC itu..Trus mereka juga mudah berharap. Nah tuh … coba pikir kalau sampai mereka jatuh cinta, kemudian sampai berharap. Jika kemudian cinta dan harap itu tidak kesampaian, apa nggak sakiiiit banget nanti? Apa tega, mendzolimi mereka seperti itu?

So, khususnya bagi para ikhwan, jaga diri, jaga hati, jaga gengsi. Jangan asal kirim SMS, lebih-lebih SMS gombal bin murahan. Juga .. jangan asal balas SMS, apalagi dengan SMS gombal.

Ini nih contoh balasan yang ngegombal :
Akhwat : "Ane pengin rihlah, ke syurga …”
Ikhwan : "Ukhty, ke mana pun Anti mau pergi, saya akan bersedia menemani, meski taruhannya jiwa ini …” (He..he..he.. peace Ukhti) Nah!! Dasar gombal! Jaga gengsi dong. Ini nih….

Dan barisan kata berikut mungkin bisa menggambarkan ikhwan yang "nggak" mau nggombal.
"Karena Aku Mencintaimu Wahai Ukhty… Karena aku mencintaimu, maka aku ingin menjagamu. Karena aku mencintaimu, aku tak ingin terlalu dekat denganmu. Karena aku mencintaimu, aku tak ingin menyakitimu. Karena cintaku padamu, Tak akan kubiarkan cermin hatimu menjadi buram. Tak akan kubiarkan telaga jiwamu menjadi keruh. Tak akan kubiarkan perisai qolbumu menjadi retak, bahkan pecah..

Wahai Ukhty… Karena cinta ini, Ku tak ingin mengusik ketentraman batinmu. Ku tak ingin mempesonamu, Ku tak ingin membuatmu simpati dan kagum, Atau pun menaruh harap padaku. Maka biarlah… Aku bersikap tegas padamu, Biarlah aku seolah acuh tak memperhatikanmu, Biarkan aku bersikap dingin, Tidak mengapa kau tidak menyukai aku, Bahkan membenciku sekali pun, tidak masalah bagiku…. Semua itu karena aku mencintaimu, Demi keselamatanmu, Demi kemuliaanmu...."

Bagaimana model sms diatas..? lebih santun kan...??

So, sekali lagi bagi para ikhwan, jangan jualan gombal, jangan obral janji. Gak usah deh sok perhatian, terlebih lagi bilang suka atau cinta. Bisa fatal akibatnya! Mau jadi orang dholim?? Tegaskan semenjak sekarang, hal seperti itu tabu kalau belum nikah. Kalau dah nikah sih … puas-puasin aja bilang cinta seratus kali sehari ama istrinya. Sampai dhower deh, terserah! ^_^

Kalau antum benar2 ingin menjadi ikhwan sejati yg berjuang dijalan dakwah, coba tanya hati kecil antum sebelum mengirim sms ke akhwat: Benarkah sms-sms yg akan anda kirim tsb benar2 murni atas dasar ukhuwah islamiyah tanpa terselip perasaan berwarna merah jambu...???! Renungkan !

Bagi para akhwat, hati-hati binti waspada Ukh … jangan mudah digombali. Jangan percaya dengan kata-kata suka, cinta atau janji-janji. Jangan mudah menambatkan hati, jangan mudah berharap. Stay cool, calm, confident. Perisai izzahmu harus tetap kokoh. Anti tidak suka terombang-ambing kan? Anti lebih suka pada kepastian kan?

Kalau ukhti benar2 ingin menjadi akhwat sejati yg berjuang dijalan dakwah, coba tanya hati kecil anti sebelum membalas sms dari si ikhwan: Benarkah sms-sms yg akan anda kirim tsb benar2 murni atas dasar ukhuwah islamiyah tanpa terselip perasaan berwarna merah jambu...???! Renungkan !

Makanya jangan sampai semua itu terjadi sebelum ada hal yang konkrit, sebelum ada kepastian. Hal konkrit itu adalah, si ikhwan mengkhitbah Anti dengan datang ke orang tua Anti. Itu … baru deh, oke.

Dan yang terpenting yang harus sama-sama kita ingat, bahwa jodoh kita adalah implementasi dari diri kita sendiri. karna wanita yang baek hanya untuk laki-laki yang baek.  jadi kesimpulannya klo mau dapat jodoh yang baek, maka kita harus baek terlebih dulu,. dan klo mau dapat jodoh yang msih ting2 (g' pernah pacaran), ya kita jangan pacaran juga, mpe dapet istri. gtu.....(klo g' percaya liat aja di Al_Qur'an).

Waspadalah …waspadalah … SO SEMUANYA …. WASPADAI ARUS GOMBALISASI SMS.....!!!
----------------------------------------------------------------------------------------------------

Epilog:
Sekali lagi saya tegaskan, tulisan ini sama sekali TIDAK bertujuan untuk membuka cela atau aib dikalangan para aktivis dakwah atau mereka yang menyandang gelar ikhwan dan akhwat. Sekali lagi BUKAN ! Tulisan ini hanyalah sekedar cermin bagi kita semua, bahwa para aktivis dakwah itu juga manusia, yang bisa jatuh cinta seperti kita, BUKAN manusia suci yang bersih dari dosa dan cela. Mereka juga manusia biasa yg mempunyai rasa, cinta, dan perasaan untuk mencintai dan dicintai, sama seperti kalangan biasa. Jadi bukan hal yg perlu dibesar-besarkan, karena fitrah manusia adalah diberikannya rasa cinta itu dari Allah untuk dinikmati kepada makhluknya.

Jika ada ikhwan atau akhwat yang merasa tersinggung dengan tulisan ini, dari saya pribadi..dari lubuk hati yang paling dalam saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Segala kebenaran dari tulisan ini datangnya dari Allah, sedangkan segala kesalahan datangnya dari diri yg fakir ini. Karena itu mohon dimaafkan. Ambillah ilmunya yg engkau rasa bermanfaat, dan buanglah yg tidak bermanfaat.

by  Renungan dan Motivasi : Ifta Istiany Notes

Tidak ada komentar:

Posting Komentar